62.856 Kisah-kisah Geje selama KKN (Kuliah Kerja Nyata Ngegeje).
6 : Warung
Hari-hari pertama diisi dengan beberes rumah dengan satu spot menggairahkan --> warung makanan (saking banyaknya persediaan makanan untuk satu bulan kita jadi bikin warung). Isinya banyak, ada permen, kwaci, snack, keripik maicih jadi-jadian, kacang, cokelat, wafer, biskuit, roti, ah man banyak banget pokoknya. langsung bikin supermarket juga bisa pokonya. #geje nya, ini makanan ludes semua hanya dalam 1 minggu oleh 150 orang dibagi 10 = 15 orang kesetanan.
2 : Dede Yusuf
Hari hari berikutnya kunjngan ke balai desa. silaturahmi, memperkenalkan diri bahwa kami dari tim power ranegers pembela kegejean KKNM Unpad Desa Baros, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Disinilah ke #geje annya : *jengjengjeeeeng Ada Pak Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf. kebetulan, si Bapak mau membuka acara perkemahan di Bumi Perkemahan Desa Baros.sesaat setelah kita narsis-narsisan begini
eh Pak Dedyus melambaikan tangan dari dalam mobilnya dengan menurunkan setengah jendela kamarnya mobilnya. Alhasil, kita (cewek-cewek) jerit-jerit histeris sambil bawa-bawa karton bertuliskan 'Dede Yusuf, we love you'. haha enggak lah. Alhasil kita cuma bengong dan melambaikan tangan balik. Ngakunya ga ngefans, eh tetep juga tuturutin mundingin (ngikutin) si bapa ampe bumi perkemahan.
Dede Yusuf : kalo kalian sakit kepala sebelah, minumlah B****X
anak-anak : tapi belum makan pak...
Dede Yusuf : itulah okenya *tiiiit* dapat diminum kapan saja.
8 : Teroris
Semakin hari semakin #geje. Inilah kegejean beberapa pria tim kknm
Kamilah teroris-teroris sejati
5 : Mancing
Ke #geje an berikutnya adalah ketika beberapa ekor mahasiswa/i ingin makan mewah dikiiit alias bakar ikan. pergilah orang-orang tersebut ketempat pemancingan yang tempatnya lumayan jauh dari tempat mereka tinggal (yah, kaya Bandung-Surabaya jalan kaki lah). kenapa mereka milih jalan kaki? karena : waktu untuk jalan via kaki = waktu nunggu angkot. Biar kaki rorombeheun, yang penting bisa bakar ikan. #Gejenya, pas nyampe kesana tempat pemancingannya waiting list karena jam bertarung bapak-bapak memancing disana belum abis. alhasil cuma nge #geje liatin bapak-bapak. Biar kerenan dikit, kita juga "mancing" ikan. ini diaaaa
Mancing dengan ikan yang sudah dipancing.
6 : Angkot
Kegejean yang tak dapat di abadikan adalah ketika gue (Dian sastro) Dara, Hani (sebut saja mereka seperti itu) dan teman-teman lainnya ingin memancing (lagi-lagi memancing --> karena hanya ini hiburan di desa) di tempat yang berbeda, tempatnya dekat balai desa. Karena Jarak Balai Desa/tempat pemancingan lebih jauh dari lokasi pemancingan dikisah kegejean #5 tadi, maka kami putuskan untuk naek angkot meskipun harus menunggu seribu tahun lamanya. Tibalah angkot. Karena angkot penuh, maka naiklah kami sedikit-sedikit. Penaik angkot pertama adalah gue, Dara, dan Hani (sebut saja mereka seperti itu). karena kebiasaan ga pernah bawa uang kemana-mana kalo lagi jalan-jalan didesa -selalu ada bendahara-, naik angkotlah kami tanpa uang seperserpun. Begonya orang-orang lain (sebut saja mereka teman seperkknan), meski 3 wanita malang sudah teriak-teriak minta duit tapi tidak ada yang memberi duit satu orangpun (bendahara entah kemana saat itu) dan mobil pun terus melaju. 3 wanita itu kaya kesetanan didalem angkot dimana penuh dengan warga desa yang abis dari pasar. mereka semua cengo liatin mahasiswi kere -ketinggalan uang lebih tepatnya- heboh ngomongin duit bayar angkot. Tiba-tiba angkot sudah melewati Desa Baros, dan tibalah kita didesa Mekarjaya.
Tiba-tiba malaikat datang, criiiing ibu satu-satunya yang engeuh (nyadar) kita ga punya uang memberikan Rp 3000 rupiah. hahaha magic!!! turunlah kita didesa Mekarjaya dengan sujud-sujud sama si Ibu. Finally, kita hanya menunggu bala bantuan datang untuk memulangkan kita ke desa Baros.