Sabtu, 28 Januari 2012

Avomato Smoothies

Resep ini mengkombinasikan avocado dan tomato, so it's named Avomato. hahaha

bahan-bahan :
- 1 buah Alpukat
- 1 buah tomat merah
- oreo strawberry untuk garnish
- air 7 sendok makan
- es batu

How to make?
- Blend alpukat, tambahkan 5 sendok makan air
- masukan es batu sedikit saja, reblend
- Blend tomat, tambahkan kurang lebih 2 sendok makan air
- Sajikan, hias dengan oreo

Cocok diminum setelah berolah raga atau bersepeda :D

Sourange Smoothies

bagi sebagian orang yang bermasalah akan pencernaannya, yuk dicoba resep mujarab yang satu ini.

Bahan :
- 1 gelas potongan Pepaya (ya kira2 berapa gram ya itung sendiri :D)
- 1 buah jeruk imut kaya semut
- 1 sdt gula jagung rendah kalori
- es batu secukupnya
- yoghurt any flavor (saya pake yoghurt rasa leci dengan potongan aloe vera - bukan promosi loh ya)
- untuk garnish menggunakan chocoroll atau bisa diganti sesuai selera

How to make?
- bland semua bahan
- masukan ice cream dan gula jagungnya

Jadi deh, mudah bukan?

Jumat, 06 Januari 2012

Angkot

Yo man cerita diangkot emang ga pernah ada habisnya, ya ini dia beberapa kejadian lucu tapi tidak lucu tapi akan tetep gue anggap lucu.

1.

Rabu, 04 Januari 2012

Bahasa

 Nadia Farhani 
@ 
bahasa tubuh RT  : minta saran dong, menurut kalian selain bahasa inggris, bahasa apalagi yang ptg buat anak teknik?

Galauer


 Nadia Farhani 
the more i thought about it, the galauer i felt. ahahahaaa..

Hujan Dibatas Budaya

     Mungkin aku bukannlah satu-satunya anak yang mengeluh tinggal diperbatasan. Begitu banyak terjadi kesenjangan, dan kami berada diposisi yang tertinggal. Beginilah nasib kami, nasib desaku. Sebuah desa diperbatasan negara, diperbatasan budaya.
     Hari ini aku ingin mengubah nasib, bukan hanya nasibku sendiri, melainkan nasib seluruh warga desa. Ya, aku beranjak ke negara tetangga untuk menuntut ilmu. Aku tak memiliki banyak, hanya modal seragam yang terbuang dan modal harta yang takterbilang. Tapi modal keinginanlah yang terbesar.
     Hari pertamaku sekolah, di SD Blotongton, Negara Malaysekali, penuh tantangan. Hujan menyambutku dengan amarahnya. Gemuruh dan kilatan petir menyapaku dengan ganasnya. Tapi semangat juang ku tak patah sampai disini. Aku yakin, ganas dan besarnya badai, mencerminkan akhir cita-citaku menjadi besar dan ganas seperti badai. Lonceng istirahat berbunyi.Tak ada seorangpun yang mengajakku bermain, berkenalanpun tidak. Aku memberanikan diriku bergabung dengan yang lain. Tak sangka, aku mendapat respon yang menyakitkan. 
"Apa kamu anak Indonista! kamu ga pantas main sama anak-anak saudagar." semua teman-teman mencemoohku dan negaraku. Aku memilih mengalah demi kebahagian mereka. 6 tahun aku bisa bertahan dengan keadaan ini. 3 tahun berikutnya, aku memutuskan untuk tetap menuntut ilmu dinegara sebelah karena didesaku tidak ada sekolah. Perjalanan menuju kota di negaraku lebih jauh daripada perjalanan dinegara tetangga, sehingga aku tetap memilih sekolah dinegara itu. 3 tahun berlalu, 3 tahun lagi aku lewati. 12 tahun aku menuntut ilmu dinegara itu, saatnya aku mencari ilmu dinegara sendiri.
     Tidak, ternyata saku orangtuaku tak mampu memenuhi saku pejabat-pejabat dikampus yang aku idamkan. "Kampus biasa saja tidak mampu, bagaimana dengan kampus idaman?" Itu yang selalu ayah katakan pada ku. Baiklah, aku terima dengan lapang. Keseharianku kini mengabdi pada desa. Aku bangun suatu proyek saluran air bersih. Selang-selang penyalur air bersih itu melewati batas negara, batas budaya, menjulur didalam tanah, menapaki gunung dan lembah-lembah. Suatu ketika terjadi masalah. Air bawah tanah tercemar oleh limbah perusahaan yang dibangun, yang katanya dinegara sebelah. Bullshit. Itu negara kami, bodoh! Kami hidup semakin sengsara. Aku geram. Akhirnya aku memberanikan diriku demo diperusahaan itu. Hanya aku. Warga desa tak punya nyali untuk menantang perusahaan adidaya itu, mereka mempercayakan seluruhnya padaku. 
     5 langkah aku berdiri didepan gapura perkasa perusahaan, menghalangi jalannya kendaraan yang ternyata bos dan pemilik saham. Percekcokan dan perkelahian pun terjadi, seluruh pegawai perusahaan mengeroyokiku. Babak belur, aku terkapar. Darahku hampir habis, namun darah juang dan darah pengabdianku masih tersimpan banyak. Aku bangkit dan berusaha berkata lembut. Namun apa yang terjadi? Tiba-tiba hujan dan air bah menerjang. Bukan dari langit, bukan dari kayangan. Ternyata hujan berasal dari saluran air yang tersendat didalam tanah dibawah perusahaan, dan memancar keluar. Hujan limbah dan terjangan air bah menenggelamkan seluruh kawasan perusahaan itu, perusahaan yang telah mengambil lahan negara Indonista secara paksa. 
     Akhirnya aku tak kuasa bertahan diterjangan air limbah. Inilah akhir hidupku, mati karena hujan dibatas budaya, dibatas penuh nista.   

Senin, 02 Januari 2012

Kelinci Percobaan

Nindy menutup mulutnya ketika kakaknya, Yosi,  menyuruhya untuk mencicipi masakannya. Yosi yang masih SMA senang sekali memasak, dan Nindy lah yang selalu dijadikan kelinci percobaannya.
“Dek, cobain ya sayur bayem plus wortel buatan kakak, please…” ujar Yosi memelas.
            “Enggak mauuuu….!!” Teriak Nindy, lalu menutup mulutnya kembali.
            “Kamu kan udah kelas 5 SD, masa enggak mau makan sayur terus sih! Gimana mau sehat... cobain dikiiit aja ya, Kamu kan anak cantik..“ Ujar Yosi sembari memuji.
            “Kak, sampai nenek-nenek pun aku enggak suka sayuran. Titik. Lagipula, masakan kakak tuh enggak enak. Aku capek jadi kelinci percobaan terus! Suruh aja tuh Oneng yang nyicipin.” Nindy berlari meninggalkan kakaknya.
Yosi hanya menghela napas. Sedikit sakit hati dibilang masakannya tidak enak, tapi ia tidak pernah marah karena ia tahu sifat Nindy yang keras kepala, dan keukeuh enggak mau makan sayuran. Akhirnya, sayur bayam itu ia berikan kepada Oneng, kelinci peliharaan mereka.

Besok lusa, di sekolah Nindy akan ada lomba makan sayur terbanyak dan tercepat, untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI. Tisha dan Nindy ditunjuk sebagai perwakilan dari kelas mereka untuk mengikuti lomba tersebut. Mendengar berita itu, bagi Nindy, bagai disambar petir ditelinganya.
Setibanya di rumah, Nindy hanya berdiam diri di kamar. Ia pusing harus bagaimana menghadapi lomba makan sayur itu. Nindy tidak berani menolak permintaan gurunya, dan malu bila harus mengatakan bahwa ia tidak suka makan sayur. Pasti akan diolok-olok oleh teman-teman, pikirnya. Kebetulan, dirumah tidak ada siapa-siapa. Kak Yosi belum pulang sekolah, mama dan papa pun masih bekerja. Nindy ke luar kamar dan berusaha mencari makanan di meja makan, lalu ia menemukan tumis wortel yang dimasak kakaknya tadi pagi. Dengan amat sangat terpaksa, ia memberanikan diri untuk makan tumis wortel tersebut. Awalnya ia ragu, tapi setelah satu sendok ia cicipi, ternyata rasanya tak sepahit yang ia bayangkan. Satu sendok demi satu sendok, lalu tak terasa ia sudah menghabiskan setengah piring besar.
“Hmmm… tenyata sayur itu rasanya maknyus juga. Kenyang…” ujar Nindy sambil memegangi perutnya.
Tiba-tiba kakaknya datang. Cepat-cepat ia merapikan kembali meja makan, dan langsung bergegas membuka pintu.
“Udah makan, Dek?” Tanya Yosi sambil membuka sepatunya.
“Udah.” jawab Nindy singkat.
“Aduh, kakak lupa! Ada tumis wortel dari tadi pagi, takut basi jadi buat oneng aja ya..” Yosi berjalan menuju dapur.
Nindy hanya menelan ludah. Mengapa tumis wortel yang ia makan basi? Tetapi ia yakin belum basi karena saat ia makan biasa-biasa saja, malah rasanya enak.
            “Sayang ya, kita sering banget buang-buang makanan. Padahalkan sayur ini enak banget. Kakak tadi enggak sempet dibekel kesekolah sih…” Ujar Yosi sedikit menyindir.
            “Enggak apa-apa kali… Biar Oneng yang jadi kelinci percobaan Kakak. Nasib kelinci, jadi bahan eksperimen.” Kata Nindy sambil ngeloyor pergi ke kamar mandi.
Tiba-tiba telephone di ruang televisi berdering. Yosi segera mengangkatnya.
            “Halo, dengan siapa ya?” Tanya Yosi dengan ramah.
            “Ini Tisha temennya Nindy.” Jawab Tisha di seberang sana.
“Oh Tisha.. Nindynya lagi di kamar mandi. Ada pesan?”
“Oh… Tadi aku SMS Nindy mau kerumah dia, sekalian bawain sayur sop. Besok lusa kan kita mau lomba makan sayur di sekolah, jadi mau latihan bareng. Tapi tiba-tiba mama ngajak aku pergi, dan aku enggak boleh nolak. ” Jelas Tisha.
“Hah? Lomba makan sayur? Apa enggak salah? Adikku itu enggak suka makan sayur… sama sekali enggak suka!” Yosi terkejut.
“Masa sih? Dia sendiri yang bilang kalo dia suka banget sama sayur. Lagipula, dia enggak nolak kok disuruh sama bu guru ikut lomba! Ya udah deh, bilangin aja ya aku enggak jadi datang, disuruh cepet-cepet nih. makasi ya kak.” Tisha menutup telephonenya
“Ia sama-sama, Dek..” jawab Yosi, dan ia pun menutup gagang telephonenya.
Nindy yang sejak tadi mendengar pembicaraan kakaknya dengan Tisha dari telephone di dapur,  merasa bersalah telah membohongi mereka. Ia malu sekaligus takut dimarahi oleh kak Yosi. Namun sebelum kak Yosi memarahinya, ia memberanikan diri untuk berkata jujur dan meminta maaf.
“Kakak… aku mau minta maaf, tadi dengerin pembicaraan kakak sama Tisha. A.. aku juga tadi ma.. makan masakan kakak. Aku terpaksa makan soalnya kan aku mau lomba..” tutur nindy terbata-bata.
“Pantes ya, kok kakak juga heran tadi perasaan tumisannya berkurang. Hmmm… Sayang, kakak enggak bakal marah kok… malah kakak seneng banget akhirnya kamu mau makan sayur juga.” Yosi tersenyum.
“Ia, aku kira sayur itu pait banget. Ternyata sayur itu enak ya.. Buatan kakak enak, bener deh. Aku mau deh jadi kelinci percobaan kakak terus.” Kata Nindy ketagihan. “Oh iya Kak, lusa kakak harus dateng ya kesekolahku. Kakak harus liat aku lomba!” lanjutnya.
Hari H sudah tiba, perlombaan pun sudah dimulai, tapi kakak belum juga datang. Nindy terus mencari-cari dimana kakaknya berada, tetapi karena lomba harus berlangsung, ia tak memedulikannya. Dengan lahap ia memakan sayur capcai yang sudah disediakan di meja masing-masing peserta. Waktu terus bergulir dan perlombaan pun usai. Hingga semua rangkaian lomba selesai, kak Yosi pun belum menampakkan batang hidungnya. Tiba-tiba, setelah pemenang masing-masing lomba diumumkan oleh pak kepala sekolah, kak Yosi datang. Dengan raut muka takjub dan masih tak percaya, ia melihat Nindy memegang piala dan papan bertuliskan “Juara III Lomba Makan Sayur”. Dari jauh, Nindi melihat kakaknya tersenyum, dan mereka pun tampak bahagia.

Putri Duyung Balap Karung

“Eh cumi, lo tau ga selebaran yang kemaren gue kasih ke lo?” tanya si Kerang
“Oh, yang warnyanya ijo itu, yang bau, yang banyak kutu, gak mutu.”
“itu kolor gue cumiii...” bantah si Kerang, menabok tentakel si Cumi “yang itu loh.. yang ada pengumuman lomba balap karung dipantai kita tercinta ini. Yang diadain sama ketua RT kita, Lumba-lumba”
“Oh, Si lumba-lumba..” (bernyanyi ala Bondan Prakoso)
“Mana Bondan??” Kerang kaget suraget
“Diketek lu tuh...nyempil” Cumi menyeringai, sambil ngupil dengan asyiknya.
“Ah.. dasar. Mau ikut gak lo? Gue mau ah. Hadiahnya edan siah maneh...”
“What’s that??”
“Sok inggris luh, muke Ciamis juga banyak gaya.. Nih, Juara 1 dapet sarung, plus bisa rekaman sama Justin Bieber. Wuihh... keren kan?!”
“Keren dari Afrika..” Cumi mencibir. “sarung buat apa lagi? terus..Justin Bieber... bencong lu!!”
“Bialin, yey yang penting dia imut kaya marmut. Lagian, sebentar lagi kita kan menghadapi bulan Ramadahan, sesudah Ramadhan, lebaran. Lebaran make sarung, Cumi. Ma enya make bikini.. cumii sia!”
“Heueuh da aing mah cumi!!” ujar si Cumi ngambek.  “Tapi bener juga, Rang, apanan aing teh da encan sunatan. Hihi bisa dipake nya sarung na.” lanjutnya berbisik pada Kerang.
“Bukan hanya itu aja hadiahnya.. dengerin. juara dua dapet mobil”
“Mobil?? Gak adil dong. Masa juara 1 sarung, juara 2 mobil..”
“Belum selesai, Cumi!! Makanya jangan dipotong.. maksudnya, gratis mobil jenazah kalo-kalo peserta mati kelelahan karena balap karung”
“hahahaha lebai sumpah lebai!! Emangnya gue teri apa, balap karung aja langsung almarhum!!”
“heh, nyebut, Mi nyebut.. jangan melecehkan. teri juga manusia”
“sejak kapan ikan jadi manusia??”
“Sejak saya bicara tadi. Hahaha..
“terus terus, bisa rekaman sama siapa??”
“Tebak coba sama siapa? Gila men... Gila!! Kebayang gak sih?? Ariel Peterpan man, Ariel..” Ujar si Kerang begitu antusias.
“Zzzz... Sarap lo!! Mau rekam suara apa rekam video?? hahaha”
“Ah, gue gak pernah nonton gosip!! Gak mutu!! Menggunjingkan orang itu dosa tauu...”
“Wuih ustad, maaf Tad. Eh terus juara 3 dapet apa tuh??” dalam hati Cumi, kenapa sikerang bisa tahu gosip itu, jangan-jangan dia infotaimeners sejatinya!! ckckck
“Juara 3 kalo gak salah cuma bisa duet deh. Samaaa.. euh..samaa.. aduh kalo gak salah nih ya, kalo gak salah sama Mbah Surip”
“Mbah surip?? Nyanyi dimanaaa??? Dikuburan?? Yang ada tahlilan, cumii!!”
“Eh, cumi elu, bukan gue. Gue kerang sejati. Hahaii” kerang membuka kacamata dari cangkangnya dan memamerkan mutiara yang berkilau didalam tubuhnya. “kan kalo gak salah tadi. Oh bukan deng, gue inget.. sama David cook”
“Jah... mau masak atau mau nyanyi??” tanya si Cumi
“Protes aja lu. Udah, mau ikut kaga??”
“Kaga ah. Kaga mutu!! Mending balap F1 daripada balap karung. bisa ketemu David beckam.hihihi”
“Bloon lu!! David Beckam pemain sulap tau, bukan pembalap.” Kata Kerang sama bloonnya.
***
Tanggal 17 Agustus pun tiba..
“Ya. Kita panggilkan para peserta lomba balap karung tahun ini...” Teriak Pak Lumba-lumba, ketua RT Pantai Tangkuban Perahu. “Yang pertama, adalah Bulu babii... ”
“yeah.. horee..” teriak warga pantai.
“yang kedua, sicantik Putri Duyung...” lanjut pak Lumba.
“Ketiga.. ada Kerang Markorang... selanjutnya ada Ikan Teri, lalu the next is Kuda laut.. dan yang terakhir, kita panggilkan. Cumi-cumiii...”
“Yeah.. yeah.. yeyeye... ” sorak sorai dari penonton semakin memeriahkan suasana.
“Ya, silakan berbaris sesuai NPML”
“Apaan tuh pak NPML?” tanya si Cumi
“Nomor Pokok Makhluk Laut!! Masa kamu tidak tau?? Tidak ikut sensus penduduk ya?” pak Lumba geram.
“Sori pak, sory.. waktu itu saya lagi vacation di Samudra Hindia. Banyak duit lah pak.. biasa..” jawab si Cumi sombong.
“Ah, sudah sudah. Cepat berbaris. Bulu babi kamu di ujung kiri. Lalu Ikan Teri, berikutnya kuda laut, Kerang, dan paling akhir cumi-cumi karena dia belum sensus makhluk laut”
“Pak, ko saya dilupakan?” tanya si Putri Duyung
“hahaha sukurin lo!!” ejek si Cumi
“Ah..nona manis..  kamu dipaling kanan sebelah Cumi, dekat saya..” Pak Lumba-lumba genit, pura-pura Duyung mendapat tempat spesial. Padahal memang sebenarnya ia lupa.
“Silakan melakukan pemanasan terlebih dahulu selama 3 menit” tambah pak Lumba
“Eh Duyung, ngapain lo ikutan lomba balap karung? Jalan aja ngesot, mana bisa loncat-loncat!! hahaha” Lagi-lagi, Cumi mengejek makhluk lain.
“terserah mau ngomong apa.” ujar si Duyung penuh kesabaran.
“Dih. Blagu banget. gak punya kaki juga sok kepedean. Kaya gue nih... punya banyak tentakel, u know tentakel?? Haha gue pasti yang menang” si Cumi yang kepedean.
Putri Duyung mengacuhkannya. Terus melakuakan pemanasan dengan mengelus-elus tubuhnya yang bersisik.
“Heh pengkhianat!! Lu bilang waktu itu gak akan ikut lomba balap karung. Nyatanya sekarang?? Munafik lo!!” kata si Kerang dengan amat sangat benci pada si Cumi.
“sory, bro.. gue dapet undangan khusus dari Pak Lumba. Katanya sebagai warga terkaya dilaut ini..”
“Idih, najis banget lo!! Sok kaya, padahal lo Cuma jadi babu dirumah Makhluk Laut itu kan?? Si bule Mr. Hiu..”
“Fitnah aja lo beraninya. Sirik tanda tak mampu...huh.”
Duarrrr. Pak Lumba menembakkan pistol ke udara, tanda pertandingan dimulai.
“Semua bersiap, pakai karungnya. Siap... sedia... Go!!”
“terii teri teri teri..” teriak para penggemar teri, yang katanya Teri itu kecil tapi ganteng. Melebihi kegantengan Ian kasela, Tukul Arwana, apalagi  si vokalis kangen band, Andika.
Kaki dikepala kepala dikaki. Begitulah si Cumi melompat-lompat di  arena lomba. Bulu babi terus melaju kencang dengan menggelindingkan tubuhnya, meskipun duri-durinya menghambat kecepatan ia menggelinding. Kuda laut berjalan menyapu pasir putih nan bersih di pantai itu. Ikan teri begitu semangat melihat para penggemarnya yang terus menyemangati, meskipun jalannya super lambat. Si Kerang membuka dan menutup cangkangnya demi supaya untuk bisa dapat terbang seperti di film Spongebob. Sementara itu Duyung berusaha mengeringkan kakinya menggunakan Hair dryer yang disembunyikan didalam karung, agar dapat berlari layaknya seperti manusia.
                Dimenit awal, Cumi-cumi terdepan, mengalahkan kerang dan lainnya dibelakang. Putri Duyung sangat jauh tertinggal. Kemudian Bulu Babi berhasil menyelinap dimenit ke empat.
“Ah sial. Kenapa harus lowbat lagi di Hair dryer, mana lupa gak gue cas. haduh..” kata si Duyung dalam hati. Ia terus berusaha mengeringkan siripnya yang tinggal sedikit.
Dimenit-menit terakhir, kuda laut berhasil memimpin. Cumi-cumi kelelahan berjalan menggunakan tentakelnya. Si Kerang putus asa karena ia tetap tidak bisa terbang. Ikan teri terlena dengan sanjungan penggemarnya, memberi tanda-tangan dan berpoto-poto,  sampai ia lupa bahwa ia sedang lomba. Bulu babi kehabisan energi. Dan... dipenghujung arena, tiba-tiba pasir di pantai berhamburan seperti tertiup angin topan, tornado, atau histeria (oh maaf ini bukan wahana Dufan). Ternyata oh ternyata, Duyung berhasil menyelinap peserta lainnya, dan kurang lebih 0,001 cm dibelakang garis finish, lompatan putri Duyung berhasil mendahului Kuda Laut.
“Finally, the winner is... ikan Teriii....” teriak Pak Lumba-Lumba, mengagetkan Teri yang sedang dielu-elukan penggemar. 
“Salah, Pak salah. Yang menang itu Putri Duyung..” teriak pengamat perlombaan, Prof. Dr. Ikan Cakalang, SH, M.Sos, Alm. 

Kribo vs Contekan

 Amalianty Flavia 

Eh ada ga yah mahasiswa yang sengaja ngekriboin rambut sebelum uas buat nyimpen contekan dirambutnya?

Minggu, 01 Januari 2012

Ramalan Jodoh Tam-tam-tam

          Tam-tam-tam, 3 huruf dirangkai menjadi 3 kata dan diulang dalam 3 kalimat. 
Tam-tam-tam, Tam-tam-tam, Tam-tam-tam. 
Bukan kalimat biasa. Ini adalah sebuah mantra, mantra ajaib pencari siapa cinta anda. 
Bagaimana bisa? 
Daripada banyak kata-kata, mending langsung saja kita coba. Let's play the game.
Anda tak perlu khawatir akan bahan-bahan yang harus dipersiapkan. Simple. mudah. murah.


1. Ambil 2 lembar tissue, dibagi 2 lapis. sehingga kita mempunyai 4 lembar tissue.
2. Siapkan kertas kosong, bagi menjadi 4 kecil-kecil (@ kertas kurang lebih 5 x 3 cm)
3. Tuliskan nama lengkap gebetan/pacar/mantan/kecengan/suami orang/pacar tetangga/siapapun yg anda      suka di kertas yang telah dibagi menjadi 4 tersebut (@ kertas 1 nama lengkap)
4. Gulung kertas tersebut seperti menggulung kertas untuk arisan.
5. Simpan masing-masing gulungan kertas tersebut ditengah-tengah tissue segiempat (pertemuan antara tiap sudut), lalu bentuk tissue tersebut dalam bentuk segitiga dengan gulungan kertas tertutup didalamnya.
6. Gulung tissue yang telah berbentuk segitiga denga patokan kertas yang masuk didalam tissue tersebut untuk mulai menggulung.
7. Selesaikan hingga terbentuk 4 gulungan tissue.


Are you redeh for the next steps? Ambil napas panjang, jangan dibuang tunggu hingga 1 tahun. 
Mati lah. Mari kita mulai.


8. Genggam 4 gulungan tissue tersebut ditangan, pegang dengan tekanan maksimal.
9. Pejamkan mata anda, dan mulailah baca mantra.
10. Saat anda menggenggam erat gulungan-gulungan tissue seraya memejamkan mata, bacalah mantra berikut ini : "Tam-tam-tam siapakah yang akan menjadi pacar saya dan menikah dengan saya"
11. Mantra tersebut dibaca 3 kali dengan menahan nafas dan mata terpejam.
12. Buka kembali mata anda, dan siaplah dengan kejutan yang akan terjadi.


Langkah ini langkah terakhir!! BERSIAPLAH. deg-deg-deg. dag-dig-dug.


13. Buka gulungan-gulungan kertas tersebut, lalu anda akan melihat akan ada kertas yang keluar dari gulungan tissue. 
14. Bacalah nama yang tertulis dalam gulungan kertas yang keluar dari gulungan tissue.


Percaya atau tidak, yang pasti anda jangan sampai menjadikan hal ini kepercayaan mendalam. Kemusyrikan dibenci Tuhan. Sekedar iseng-iseng dan bermain game untuk seru-seruan, silakan dicoba. Nah, kita intip orang-orang yang sudah terjerat dalam permainan Ramalan Jodoh Tam-tam-tam ini.




Jeihan Nabila
        Awalnya ambo tidak berhasil, diulang berkali-kali, dan akhirnya muncul nama dibalik kertas berinisial E hehehe.. Pokoknyo, hikmahnyo dari permainan ini adalah jodoh itu ditangan tuhan. (@nabilajeihan) 


Hasnatul Huda
          Yeah pencoba pertama yang berhasil sukses dengan nama yang diharapkan. Benar-benar terkejut sampai terguling-gulung. Woooohoooo cowok berinisial A yang gue inginkan muncul dibalik kertas. Hikmah dari permainan ini Jodoh itu yang penting usaha :)
(@hasnatulhuda)


Rachma Utami Pratiwi
          naooon, aing gagal wae kertasna teu muka-muka. tapi aing yakin tidak akan gagal dalam hubungan percintaan aing. INGAT jodoh itu bisa dipaksakan, yang penting jodoh sama @owonk. 
(@rachmanegro).


Listya Maria
          Mantra ajaib dari segala mantra dan ramalan jodoh. 3 kali gue coba, 3 kali jawabnya Angga. Lo HARUS coba!! 
(@marialist_)


Bukti terakhir adalah saya sendiri.
Nadia Farhani
          Pertama mencoba langsung keluar huruf G. Tak diharapkan memang, ibarat jin masuk kedalam lorong waktu. Daaan percobaan kedua berhasil dengan sesuatu yang diharapkan :P hahaha. Banyak hikmah, jodoh itu bisa datang dari masa manapun.
(@nadiafarhani)


Bagaimana dengan Anda? siapkah mencari kemungkinan yang terjadi akan jodoh anda? Silakan dicoba.


*Artikel ini diadaptasi dari Marialist*