Rabu, 25 April 2012

Jenis Pekerjaan berdasarkan Karakteristik Perasaan


Oke guys, celoteh nyeleneh gue kali ini ditunjukkan buat mahasiswa tingkat akhir atau fresh graduate yang masih bingung cari kerja. Umumnya, mencari pekerjaaan itu berdasarkan kesukaan atau cita-cita. Misalnya, ada lulusan yang hobi di dunia penulisan, maka ia akan melamar kerja menjadi seorang jurnalis. Contoh lain, seseorang yang memang sedari kecilnya senang menolong orang sakit, maka ia akan berusaha untuk menjadi dokter. Nah, bagaimana jika yang sudah terlanjur kegencet di Jurusan Teknologi Industri Pangan? Ada beberapa tips nyeleneh yang bisa dipertimbangkan dalam memilih pekerjaan. Ini dia beberapa jenis pekerjaan yang sesuai dengan karakteristik perasaan Anda. Lets check it out :D
1. Kerja di Pabrik Industri Pangan
Kerja di sebuah industri pangan, banyak pilihan, tak hanya satu karena memiliki banyak departement. Nah, departemen apakah yang cocok dengan kepribadian dan karakteristik perasaan Anda? Setiap jenis pekerjaan tentunya memiliki + dan - nya.
1.1. RnD Dept (Research and Development Department)
Departemen ini bertugas untuk membuat formulasi produk. Departement ini cocok untuk Anda yang memiliki karakteristik berikut ini :
(+) Karena departemen ini bertugas membuat atau mengubah formulasi produk sesuai dengan kondisi pasar dan keuangan pabrik, maka sangat cocok bagi Anda yang selalu menginginkan hal baru dan menjalin hubungan sesuai kondisi ril. Misalnya, ketika keuangan Anda pas-pasan sementara pacar Anda hidupnya senang menghedon, bisa langsung diputusin dan mencari yang lebih sederhana. Ketika kondisi keuangan Anda surplus, bisa nih cari pacar yang senang berbelanja. Tidak ada salahnya kan hati senang meski kantong terkekang? + nya adalah selalu menjalani hubungan sesuai kondisi keuangan.
(-) Meski demikian, tipe RnD ini terkesan playboy/playgirl karena senang berganti-ganti pasangan / berganti-ganti formulasi produk. 
1.2. QC Dept (Quality Control Departement)
Departemen ini memiliki tanggung jawab untuk mengawasi kualitas produk pangan agar selalu berada dalam target yang diinginkan.
(+) QC dept cocok untuk Anda yang selalu berusaha untuk mencari yang sempurna. Bagi Anda, jodoh / calon jodoh haruslah yang sesuai kriteria yang terbaik. Jika tidak, akan reject.
(-) Tipe ini terkesan pemilih dan berhati-hati karena selalu menuntut kesempurnaa. Ingat, didunia ini tidak ada manusia yang sempurna.
1.3. HRD (Human Resource Departement)
Departemen ini mengurusi masalah kepegawaian di sebuah pabrik.
(+) karena loyalitasnya dan selalu mengedepankan terhadap kesejahteraan pegawai, maka departement ini cocok bagi anda yang loyal terhadap pasangan.
(-) Tipe ini terkadang harus hati-hati karena jika terlalu mensejahterakan pegawai /  pasangan, bisa-bisa kinerja pegawai / pasangan terlena dan lupa akan pekerjaannya. 
1.4. CI Dept (Continous Improvement Departement)
Departemen ini berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas perusahaan secara berkesinambungan.
(+) Ini sangat cocok bagi Anda yang ingin selalu meningkatkan performa hubungan Anda.
(-) Departemen ini terkesan terlalu banyak menuntut karena selalu beroreintasi pada prestasi peningkatan.
1.5. Safety Security Departement
Departemen ini bertugas untuk mengawasi keamanan dan perlindungan perusahaan.
(+) Care, karena berusaha untuk selalu melindungi pasangan Anda.
(-) Karena selalu mengawasi dan melindungi pasangan, maka tipe ini terbilangpossessive.
Masih banyak lagi departemen yang ada di pabrik pangan, tapi hanya sedikit yang bisa disampaikan. Nah, selain bekerja diperusahaan, pilihan lain adalah menjadi seorang pengusaha.
(+) Tipe ini cocok bagi Anda yang suka tantangan, bebas dan tidak terkekang karena seorang entrepreneur hidup mandiri.
(-) Karena seorang entrepreneur hidup dalam tuntutan pekerjaan yang saling kejar mengejar dan tidak tentu, maka tipe ini sesuai dengan Anda yangbersahabat dengan ketidakpastian. Pas untuk Anda yang senang menggantungkan atau yang digantungkan.
Terakhir, pekerjaan yang disebut juga sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.Dosen. Tipe ini sangat cocok bagi Anda yang ingin mengabdi. Entah mengabdi pada pasangan atau mengabdi untuk tidak memiliki pasangan.
Adakah yang sesuai? Jika masih bingung memilih pekerjaan apa yang sesuai, silakan Istikharah. Tapi, gue tidak bertanggung jawab atas apa yang gue sampaikan ini ya guys? :D

Sabtu, 21 April 2012

Jodoh Takkan Kemana, tapi Kamu Kemana-mana


Hei kamu ! Percaya kah bahwa jodoh itu tak akan kemana? Aku percaya. Bagaimana denganmu? Semoga kamu pun percaya. Meski kita mencari kemana-mana, pasti jodoh tak kan kemana. Benarkan? Tapi, kok kamu kemana-mana? Kemana aja? Oh tampaknya kamu sedang berkelana kemana-mana ya? Aku pun seperti itu. Berkelana mencarimu yang kemana-mana. Aku yakin akan ayat Tuhan tentang pertemuanku denganmu kelak. Dimana? Entah dimana. Pastinya, setelah kita kemana-mana. Disitulah. Disuatu tempat.
Sekarang, kamu jangan kemana-mana, aku disini. Aku menantimu. Percayalah, kamu tak kan kemana, meski sekarang kamu kemana-mana :) :) 

Rabu, 18 April 2012

Kebetan vs. Gebetan


Judulnya mahasiswa banget? Ya. Apalagi jika tidak membahas masalah cinta dan ujian. Tapi tau ga sih? Bikin kebetan itu jauh lebih mudah ketimbang cari gebetan?! Meski teori ini bisa dipatahkan oleh beberapa pihak, tapi menurut sudut pandang sebagian lain ya umumnya seperti itu. Teori ini hampir akurat. Mari kita lihat analisisnya.
1. Rela Begadang
Belajar udah stuck. Ngapalin udah ga konsen. Ujung-ujungnya? Bikin contekan alias kebetan. Ga usah rela begadang demi belajar mati-matian. MUDAH kan? Tapi coba bayangkan, rela begadang demi nungguin gebetan online atau sekedar menyapa “Hai”. Rela? Rela banget! Meski kantung mata udah kaya kantung hewan Marsupialia, rela SUSAH untuk begadang. 
2. y =  a x + b 
Rumus persamaan linier ga bisa diubah. Saklek. Mutlak. Tulis aja dikebetan. Ikutin. Jadi. MUDAH kan? Tapi kalo cari gebetan, beuh itu rumus bisa diobrak-abrik. Harus! seSUSAH apapun. yang namanya y = a x + b harus ada konstanta lain lagi “c” = cinta menjadi y = a x + b + c. Semudah itukah merubah rumus? SUSAH. Belum bikin jurnal ilmiah untuk publikasi teorema baru, belum ngurus hak cipta, belum efek dan imbasnya terhadap ilmu akibat rumus itu. SUSAH. 
3. Resiko
Bikin kebetan emang beresiko. Kalau ketauan dosen? Matilah nama baik tercoreng. Nilai langsung 0. Udah pasti E. Tapi MUDAH. Tinggal ngulang (hahaha). Tapi bayangin. Cari gebetan itu resikonya gede banget. Belum pasti dia juga suka, belum pasti dia respon balik. Belum pasti! Resiko ketidakpastian kemungkinannya sangat besar. Kalo kenapa-kenapa, gebetan diambil orang? Resiko malu dan nama baik tercoreng, terlebih kalo gebetannya tau. SUSAH. Emang bisa ngulang? Engga kan?
Ya mungkin masih banyak analisa-analisa lain mengenai susah-mudahnya menggebet dan mengebet (membuat kebetan - KTSP luluh + me). Ya iltulah silakan analisa masing-masing personel aja.
Sekian. Wasalam :D   

Selasa, 17 April 2012

Tanggapan Psikologis

Bosen ngapalin, ngepost sesuatu dulu boleh ya :D *Likaliku Learning - Blogging*

Menurut Sophia, 2012, Penilaian Sensori Bahan Pangan, Tanggapan Psikologis itu seperti ini :
Mirip-mirip ya sama orang pdkt hehehe.. Pertama dideteksi, terus dikenali, lalu dibeda-bedakan dan dibanding-bandingkan. Sama siapa? sama siapa aja boleh..:p hahaha, terakhir, Hedonik? bagaimana?

Cukup. Tak perlu dijelaskan pasti sudah jelas. Haha hehe haha heheh. Yu ah belajar lagi.
*Kembali ke slide*

Senin, 16 April 2012

Reblog - Dear Someone.


Udah lama ga nulis cerpen nih. Baiklah.. untuk postingan kali ini bakal nulis cerpen cinta. Cerita ini diangkat dari kisah teman saya *udah izin ko, ada surat kuasanya hahaha*. Untuk kebaikan dia, saya samarkan namanya menjadi Mawar. Oh udah biasa ya, nanti Marwan marah *korban iklan*. Baiklah akan saya samarkan menjadi Dea. Daripada bertele-tele (bukan telepati, telegrap atau telepon :D *ngegeje lagi*) langsung saja. Yuk ah.

Dear Someone,

Dea mulai menulis kata-kata diblognya. Raut wajahnya kusam tampak tak bersemangat.

Suddently, you came
and suddently, you left.
Suddently, this feeling was rising up.
The feeling I’ve never felt that I was giving up.
Love? I don’t know. I don’t know exactly.
I just…

Ia menulis sebuah puisi, puisi terpotong tanpa akhir yang jelas. Ia tertidur. Beberapa menit berlalu, ia terbangun dari tidur singkatnya, dan berfikir.
“Salah gue.. salah gue apa ya? Salah ya? Salah kali ya gue hidup. Salah kali ya gue lahir. Salah ya? Aduh..” Dea tampak bingung.
Ia menoleh kebelakang. Hanya televisi yang bergumam. Ia menoleh kesamping kanan, hanya schedule board yang berteriak akan deadlinenya. Ia menoleh kesamping kiri, hanya tembok yang diam dalam lamunanya. Lalu ia menoleh kebawah, hanya imajinasi akan bayangan seseorang. Bayangan semu. Kemudian Dea membukan word, mulai menulis sesuatu.

Aku tak mengharap kehadiranmu, namun tiba-tiba kau datang. Aku senang. Ya, jujur aku senang. Menjalin silaturahmi dengan mu itu baik. Pikirku saat itu dan.. tentunya saat ini. Tapi belakangan ini aku merasa terkekang. Terkekang sesuatu yang kubuat sendiri. Ku buat? Bolehkah ku ralat kalimat ku tadi? Aku tak membuat hal itu mengekangku. Keadaan, mungkin keadaan yang mengekangnya.
Aku ingat, seseorang berjalan menghampiriku dan aku berdiri disuatu tempat. Oh tampaknya itu kau. Sebuah perjumpaan untuk sebuah silaturahmi. Hal itu berlalu, dan menghantuiku akan dua buah pertanyaan. Inikah? Diakah? Mungkinkah..

Ketikan Dea terhenti, lalu ia memainkan playlist lagunya.

“When I met you, I didn’t know what you were gonna do with my heart”.

Dea lanjut mengetik.

Guess what? Aku ikuti alur permainan ini.
Aku beruntung hidup di zaman ini. Era berteknologi canggih yang mengantarkanku lebih jauh mengenalmu. Kau menyenangkan. Membuatku tersenyum gila. Aku ingat banyak kata-kata yang membuatku tertawa. Semua kalimat-kalimat itu aku ingat tanpa menghapalnya, tak sesulit menghapal materi kuliah untuk ujian. Begitu mudahnya. Aku tersenyum setiap kali memutar memori itu. Aku senang.
Suatu saat disuatu perjumpaan. Disaat itulah semua berubah. Entah hati yang berlalu sudah membeku, entah raga ini sudah tak bernyawa, atau entah kutub utara itu sudah tak bisa mencair lagi. Waw. Aku bertepuk tangan padamu. Tepuk tangan sangat meriah. Kau membuatnya berubah. Kau hebat. Hanya suatu moment dalam beberapa detik kau membuat rasaku berubah. Sebuah moment yang nampaknya romantis namun berubah komedi autis. Tapi aku suka itu. Hingga saat inipun aku tulis kalimat ini, aku tertawa. Lucu. Ya, mungkin bagimu tidak lucu. Tapi aku tertawa. Gila. Benar. Aku gila.

Dea berhenti mengetik dan memutar sebuah lagu di winnampnya.

“..Kita telah lewati rasa yang pernah mati bukan hal baru bila kau tinggalkan aku..”

Kemudian Dea membuka tab Ms.Word kembali.

Lagu ini cerminan hidupku. Kurasa begitu. Mungkin beberapa tahun lalu sejarah hidupku seperti itu. Jadi, bukan hal baru bila kau tinggalkan aku. Seperti saat ini, seperti yang terungkap dalam lagu itu. Huh. Aku menghela nafas. Nafas panjang agar terbangun dari imajinasi yang kubuat sendiri. Tapi tunggu. Jika aku boleh protes layaknya pendemo memprotes kenaikan BBM, ini bukan imajinasi yang aku buat sendiri dan tiba-tiba bercerita seperti sinetron yang tak ada ujungnya. Imajinasi ini muncul karena kau. Orang bilang, aku sang pemimpi, terlalu tinggi imajinasi. Ya inilah aku. Karena aku senang bermain dalam imajinasiku. Ya beginilah aku. Hidup dalam dunia dongengku sendiri.   
Aku tak tahu mengapa tiba-tiba kau datang dan tiba-tiba kau pergi. Kau hantu ya? Kau makhluk apa sebenarnya? Alien? Yang datang menghancurkan bumi dan pergi setelah mereka menang? Aku berharap kau bukan seperti itu. Kau baik. Kau bukan orang jahat atau kriminal karena kau tercatat sebagai orang baik. Ya, kau baik. Mungkin hanya saja aku yang melebih-lebihkannya. Aku harus bercermin pada sikapku sendiri. Mungkin aku yang tidak baik untukmu. Mungkin aku yang jahat padamu. Sempat suatu ketika terlintas aku memang tak baik dan tak sesempurna yang kau bayangkan. Jauh dari harap dan bayang kekasihmu dulu. Aku hanya seorang.. ah seorang yang dibawah biasa saja. Tapi ya inilah aku dengan segala kekuranganku. Orang bilang tidak ada manusia yang sempurna dalam hidup ini. Ya, akulah bagian dari kalimat itu. Tapi aku akan membuat pengecualian dari kalimat tersebut. Memang tidak ada orang yang sempurna didunia ini, tapi, kaulah yang mendekati kesempurnaan itu.

Dea beranjak dari kursinya dan menemukan sebuah kertas dilaci meja. Kertas putih yang terukir tinta hitam berisikan sebuah lirik, lirik tanpa nada.

“Pernah kujumpa dirinya,
berdebar hatiku,
 inginku dekatinya,
namun kuragu, kutakut terjatuh.
Apakah kau bidadariku? Atau hanya kembali menjadi luka dihatiku”.

Dea duduk kembali didepan komputernya sambil membaca secarik kertas itu.
“Waw. Lirik tanpa nada. Lirik belum sempurna nampaknya. Akan gue coba buat lagu itu deh, liriknya bagus” ujar Dea dalam hati.          
Lalu dea melanjutkan rangkaian kata tersebut dengan tulis tangannya.

“Harusnya aku yang bertanya, apakah kau malaikatku? Atau hanya kembali menjadi luka dihatiku.
Biar Tuhan yang menjawab
tanya dalam benak.
Biar Tuhan yang tahu
Apakah kau yang tepat untukku dapat.”
Dea tak melanjutkan ketikannya. Lalu ia menyimpan kertas itu kembali. Dan. Tanpa sadar, ia tertidur. ***

Oke that's all yang bisa saya reblog :D