Senin, 02 Januari 2012

Putri Duyung Balap Karung

“Eh cumi, lo tau ga selebaran yang kemaren gue kasih ke lo?” tanya si Kerang
“Oh, yang warnyanya ijo itu, yang bau, yang banyak kutu, gak mutu.”
“itu kolor gue cumiii...” bantah si Kerang, menabok tentakel si Cumi “yang itu loh.. yang ada pengumuman lomba balap karung dipantai kita tercinta ini. Yang diadain sama ketua RT kita, Lumba-lumba”
“Oh, Si lumba-lumba..” (bernyanyi ala Bondan Prakoso)
“Mana Bondan??” Kerang kaget suraget
“Diketek lu tuh...nyempil” Cumi menyeringai, sambil ngupil dengan asyiknya.
“Ah.. dasar. Mau ikut gak lo? Gue mau ah. Hadiahnya edan siah maneh...”
“What’s that??”
“Sok inggris luh, muke Ciamis juga banyak gaya.. Nih, Juara 1 dapet sarung, plus bisa rekaman sama Justin Bieber. Wuihh... keren kan?!”
“Keren dari Afrika..” Cumi mencibir. “sarung buat apa lagi? terus..Justin Bieber... bencong lu!!”
“Bialin, yey yang penting dia imut kaya marmut. Lagian, sebentar lagi kita kan menghadapi bulan Ramadahan, sesudah Ramadhan, lebaran. Lebaran make sarung, Cumi. Ma enya make bikini.. cumii sia!”
“Heueuh da aing mah cumi!!” ujar si Cumi ngambek.  “Tapi bener juga, Rang, apanan aing teh da encan sunatan. Hihi bisa dipake nya sarung na.” lanjutnya berbisik pada Kerang.
“Bukan hanya itu aja hadiahnya.. dengerin. juara dua dapet mobil”
“Mobil?? Gak adil dong. Masa juara 1 sarung, juara 2 mobil..”
“Belum selesai, Cumi!! Makanya jangan dipotong.. maksudnya, gratis mobil jenazah kalo-kalo peserta mati kelelahan karena balap karung”
“hahahaha lebai sumpah lebai!! Emangnya gue teri apa, balap karung aja langsung almarhum!!”
“heh, nyebut, Mi nyebut.. jangan melecehkan. teri juga manusia”
“sejak kapan ikan jadi manusia??”
“Sejak saya bicara tadi. Hahaha..
“terus terus, bisa rekaman sama siapa??”
“Tebak coba sama siapa? Gila men... Gila!! Kebayang gak sih?? Ariel Peterpan man, Ariel..” Ujar si Kerang begitu antusias.
“Zzzz... Sarap lo!! Mau rekam suara apa rekam video?? hahaha”
“Ah, gue gak pernah nonton gosip!! Gak mutu!! Menggunjingkan orang itu dosa tauu...”
“Wuih ustad, maaf Tad. Eh terus juara 3 dapet apa tuh??” dalam hati Cumi, kenapa sikerang bisa tahu gosip itu, jangan-jangan dia infotaimeners sejatinya!! ckckck
“Juara 3 kalo gak salah cuma bisa duet deh. Samaaa.. euh..samaa.. aduh kalo gak salah nih ya, kalo gak salah sama Mbah Surip”
“Mbah surip?? Nyanyi dimanaaa??? Dikuburan?? Yang ada tahlilan, cumii!!”
“Eh, cumi elu, bukan gue. Gue kerang sejati. Hahaii” kerang membuka kacamata dari cangkangnya dan memamerkan mutiara yang berkilau didalam tubuhnya. “kan kalo gak salah tadi. Oh bukan deng, gue inget.. sama David cook”
“Jah... mau masak atau mau nyanyi??” tanya si Cumi
“Protes aja lu. Udah, mau ikut kaga??”
“Kaga ah. Kaga mutu!! Mending balap F1 daripada balap karung. bisa ketemu David beckam.hihihi”
“Bloon lu!! David Beckam pemain sulap tau, bukan pembalap.” Kata Kerang sama bloonnya.
***
Tanggal 17 Agustus pun tiba..
“Ya. Kita panggilkan para peserta lomba balap karung tahun ini...” Teriak Pak Lumba-lumba, ketua RT Pantai Tangkuban Perahu. “Yang pertama, adalah Bulu babii... ”
“yeah.. horee..” teriak warga pantai.
“yang kedua, sicantik Putri Duyung...” lanjut pak Lumba.
“Ketiga.. ada Kerang Markorang... selanjutnya ada Ikan Teri, lalu the next is Kuda laut.. dan yang terakhir, kita panggilkan. Cumi-cumiii...”
“Yeah.. yeah.. yeyeye... ” sorak sorai dari penonton semakin memeriahkan suasana.
“Ya, silakan berbaris sesuai NPML”
“Apaan tuh pak NPML?” tanya si Cumi
“Nomor Pokok Makhluk Laut!! Masa kamu tidak tau?? Tidak ikut sensus penduduk ya?” pak Lumba geram.
“Sori pak, sory.. waktu itu saya lagi vacation di Samudra Hindia. Banyak duit lah pak.. biasa..” jawab si Cumi sombong.
“Ah, sudah sudah. Cepat berbaris. Bulu babi kamu di ujung kiri. Lalu Ikan Teri, berikutnya kuda laut, Kerang, dan paling akhir cumi-cumi karena dia belum sensus makhluk laut”
“Pak, ko saya dilupakan?” tanya si Putri Duyung
“hahaha sukurin lo!!” ejek si Cumi
“Ah..nona manis..  kamu dipaling kanan sebelah Cumi, dekat saya..” Pak Lumba-lumba genit, pura-pura Duyung mendapat tempat spesial. Padahal memang sebenarnya ia lupa.
“Silakan melakukan pemanasan terlebih dahulu selama 3 menit” tambah pak Lumba
“Eh Duyung, ngapain lo ikutan lomba balap karung? Jalan aja ngesot, mana bisa loncat-loncat!! hahaha” Lagi-lagi, Cumi mengejek makhluk lain.
“terserah mau ngomong apa.” ujar si Duyung penuh kesabaran.
“Dih. Blagu banget. gak punya kaki juga sok kepedean. Kaya gue nih... punya banyak tentakel, u know tentakel?? Haha gue pasti yang menang” si Cumi yang kepedean.
Putri Duyung mengacuhkannya. Terus melakuakan pemanasan dengan mengelus-elus tubuhnya yang bersisik.
“Heh pengkhianat!! Lu bilang waktu itu gak akan ikut lomba balap karung. Nyatanya sekarang?? Munafik lo!!” kata si Kerang dengan amat sangat benci pada si Cumi.
“sory, bro.. gue dapet undangan khusus dari Pak Lumba. Katanya sebagai warga terkaya dilaut ini..”
“Idih, najis banget lo!! Sok kaya, padahal lo Cuma jadi babu dirumah Makhluk Laut itu kan?? Si bule Mr. Hiu..”
“Fitnah aja lo beraninya. Sirik tanda tak mampu...huh.”
Duarrrr. Pak Lumba menembakkan pistol ke udara, tanda pertandingan dimulai.
“Semua bersiap, pakai karungnya. Siap... sedia... Go!!”
“terii teri teri teri..” teriak para penggemar teri, yang katanya Teri itu kecil tapi ganteng. Melebihi kegantengan Ian kasela, Tukul Arwana, apalagi  si vokalis kangen band, Andika.
Kaki dikepala kepala dikaki. Begitulah si Cumi melompat-lompat di  arena lomba. Bulu babi terus melaju kencang dengan menggelindingkan tubuhnya, meskipun duri-durinya menghambat kecepatan ia menggelinding. Kuda laut berjalan menyapu pasir putih nan bersih di pantai itu. Ikan teri begitu semangat melihat para penggemarnya yang terus menyemangati, meskipun jalannya super lambat. Si Kerang membuka dan menutup cangkangnya demi supaya untuk bisa dapat terbang seperti di film Spongebob. Sementara itu Duyung berusaha mengeringkan kakinya menggunakan Hair dryer yang disembunyikan didalam karung, agar dapat berlari layaknya seperti manusia.
                Dimenit awal, Cumi-cumi terdepan, mengalahkan kerang dan lainnya dibelakang. Putri Duyung sangat jauh tertinggal. Kemudian Bulu Babi berhasil menyelinap dimenit ke empat.
“Ah sial. Kenapa harus lowbat lagi di Hair dryer, mana lupa gak gue cas. haduh..” kata si Duyung dalam hati. Ia terus berusaha mengeringkan siripnya yang tinggal sedikit.
Dimenit-menit terakhir, kuda laut berhasil memimpin. Cumi-cumi kelelahan berjalan menggunakan tentakelnya. Si Kerang putus asa karena ia tetap tidak bisa terbang. Ikan teri terlena dengan sanjungan penggemarnya, memberi tanda-tangan dan berpoto-poto,  sampai ia lupa bahwa ia sedang lomba. Bulu babi kehabisan energi. Dan... dipenghujung arena, tiba-tiba pasir di pantai berhamburan seperti tertiup angin topan, tornado, atau histeria (oh maaf ini bukan wahana Dufan). Ternyata oh ternyata, Duyung berhasil menyelinap peserta lainnya, dan kurang lebih 0,001 cm dibelakang garis finish, lompatan putri Duyung berhasil mendahului Kuda Laut.
“Finally, the winner is... ikan Teriii....” teriak Pak Lumba-Lumba, mengagetkan Teri yang sedang dielu-elukan penggemar. 
“Salah, Pak salah. Yang menang itu Putri Duyung..” teriak pengamat perlombaan, Prof. Dr. Ikan Cakalang, SH, M.Sos, Alm. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar