Sabtu, 27 Agustus 2011

Suleman dan Siluman di Sleman


di Sleman, Jogyakarta, tinggallah seorang bocah berumur 7 tahun bernama Suleman. ia tak bersekolah, tak bekerja, tak ada guna apa-apa. Hidupnya hanya minta makan pada ibu angkatnya yang sudah paruh baya.


suatu ketika Suleman pergi kesungai untuk memancing. tiba-tiba tali pancingnya terasa berat dan susah diangkat. karena gaya didalam sungai lebih besar dari gaya suleman, terceburlah sule kedalam sungai. ajaib bin mustahil, seekor buaya putih menyeretnya ketepi sungai. selamatlah si suleman. ketika sule tersadar dari pingsannya, ia kaget melihat buaya putih itu.
“ssss sssiiiapa kamu?” suleman berusaha bangkit dan menjauh.
“jangan takut, nak. saya siluman buaya putih. saya tidak akan mencelakai kamu.” ujar siluman itu.


“ssss sssayaaa suleman, Bah.”


“Kamu anak yang lucu,ya imut2 kaya semut.hihi..”siluman tertawa cekikikan.


“mbah,karena mbah telah menyelamatkan saya, maka mbah boleh meminta 1 permintaan apapun” ujar sule masih ketakutan.


“whahahaha.. nak, kamu lugu sekali. sudah, panggil saya om saja, kalo abah berasa tua. gue masih 17 gitu loh.”siluman mengibaskan ekornya. “saya heran, ko saya yang siluma, kamu yang punya kesaktian? ada juga saya yg bilang, kamu mau apa?”


“kaa ka kalau saya boleh minta 1 permintaan, saya ingin punya kesaktian,bah. eh om maksudnya. saya pengen kaya ponari, bisa menyembuhkan orang2 om. supaya ibu saya bisa hidup makmur dan kaya raya”


“it's so easy, you know. just call my name 3 times, n then i'll enter to your heart.hihi”


“wokelah..” tanpa pikir panjang, sule menyebut kalimat ‘siluman buaya putih’ tiga kali. dan duaarrr siluman masuk kedalam hati suleman.
****


“ma, asalamualaikum. mak sakitnya udah sembuh? sule sekarang bisa ngobatin emak loh, nih pake air ini, ntar sule celupin batu dulu.”


“Emak udah sembuh le, tadi emak ke dukun. dia kasih emak keong racun, dan taraaamm..emak segar bugar kan sekarang”ujar emak sule memamerkan kesegaran tubuhnya.


Sule tak berkomentar. tiba2, ia kejang kejang layaknya orang kesurupan. mata melotot, mulut komat kamit.


“saya siluman buaya putih.. hihahiha.. kamuu.. sulenah si kembang desa 43 tahun lalu itu ya?” tatapan mata sule kosong melompong.


“sule? kamu kesurupan? siapa kamu? sileman buaya putih? kenapa kamu tahu kalo saya kembang desa disini?” emak sule 3/4 ketakutan dan 1/4 kegirangan dibilang kembang desa.


“Saya tahu, soalnya saya pengagummu, sulenah.. saya piaraan bos saya, si bule belanda mesum itu. sebenarnya, saya yang menggagalkan pernikahan kalian,karena saya mencintai kamu.” sosok buaya putih itu menampakkan wujudnya, sementara sule tertidur lemas.


“kamuu menjijikan sekali!” sulenah menjauh. “apa??pernikahan saya gagal dengan bule belanda tajir itu karena jampi2 kamu? sekarang saya jadi miskin tau!!”


“kamu salah,nah. saya menolongmu, dia hanya memanfaatkanmu. jika kamu sah menjadi istrinya, maka kamu sah menjadi babunya. kamu harus tau siapa sebenarnya saya. saya lebih ganteng daripada sibos tengil itu! jika kamu mau mengoleskan keong racun yang menyembuhkanmu itu ditubuhku dan menikah denganku, maka aku akan berubah”


karena penasaran akan ucapan si buaya putih, sulenah meyetujuinya dan mau menikah dengannya. lalu ia membuka cangkang keong racun itu dan mengoleskannya keseluruh tubuh sibutih. daaann taraaammm.. sosok siluman buaya putih berubah wujud menjadi -bisa dibilang mirip- Brad Pitt, oh bukan. Robert patinson, juga bukan. atau.. leonardo dicaprio, tentu bukan. ternyata.. sibutih itu lebih ancur dari tukul arwana. akhirnya, sulenah menyesal. sebuah cerita itu tak selalu berakhir bahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar